07 September, 2008

Kapolres Sidak ke Proyek Pembangunan Pos Polisi


“Empat Pos Polisi di Bangun

INDRAMAYU-Kapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH meneglar sidak di sejumlah proyek pembangunan pos polisi di sepanjang jalur Pantura Indramayu, Selasa (2/9) sore. Proyek pembangunan pos polisi untuk persiapan pejagaan arus balik dan mudik lebaran di antaranya pembangunan pos polisi di simpang lima bunderan mangga Jalan Raya Pekandangan-Indramayu, pos polis di sepan Alun-alun Kantor Pendopo Kabupaten Indramayu, pos polisi di Jalan Raya Juntinyuat, tepatnya di PT Polytama Propido, dan pos polisi di Jalan Raya Desa Bangkalowa. Orang nomor satu di lingkungan Polres Indramayu melihat dari kualitas pembangunan proyek pos polisi.

Pernyataan itu disampaikan Kapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH, usai melakukan sidak di pos polisi simpang lima Bunderan Mangga Indramayu, kemarin. Sidak yang dilakukannya dalam rangka melihat langsung kualitas proyek pembangunan pos polisi di sejumlah tempat strategis. Dijelaskannya, dibangunnya sejumlah pos polisi ini, tidak lain untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Betapa prihatinnya ketika ia melihat seorang polisi bertugas di jalan raya, tanpa ada pos polisi sehingga kepanasan dan kehujaan saat bertugas. Hal itu yang mendorong pihaknya untuk segera membangunan sejumlah pos polisi.

Djanieb menegaskan, pembangunan pos polisi sangat mendesak karena selama ini polisi bertugas di lapangan seperti gelandangan yang tak punya tempat tinggal.”Kami berharap dengan dibangunanya pos pilisi mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kami melakukan inovasi ini bukan semata-semata untuk kepentingan sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat banyak,”ungkap Djanieb. (dun)

SIDAK-Kapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH melakukan sidak ke sejumlah proyek pembangunan pos polisi di sepanjang jalur Pantura Indramayu, Selasa (2/9).

Warga Singapura Tewas Bunuh Diri

“Diduga Prustasi Istri Meninggal Dunia

ARAHAN-Diduga prustasi karena istrinya meninggal dunia, seorang warga asal Singapura nekad bunuh diri minum racun tikus, Selasa (2/9) di rumah istrinya di Desa Cidempet Blok Pring, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu. Tubuh Lim Beng Chye (37), ditemukan sudah tak bernyawa di kamar didurnya, serta disamping tubuhnya ditemukan bekas bungkusan racun tikus. Kondisi tubuh korban saat ditemukan terbujur kaku dan dari dalam mulutnya terus mengeluarkan busa.

Data yang berhasil di himpun radar di lokasi kejadian, baru beberpa minggu lalu istri korban bernama Warsih(27), warga Blok Pring desa setempat meninggal dunia akibat sakit mendadak. Pasangan suami istri yang berunjung maut itu sudah sembilan bulan usia permenikahanya, tepatnya pada Desember 2007 lalu, mereka menikah secara, serta dibuktikan dengan surat nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KAU) Kecamatan Arahan.”Selama delapan bulan menjalani rumah tangga, Warsih, sitri korban menderita sakit tak kunjung sembuh hingga berujung maut, tepatnya pada awal Agustus 2008,”ujar keluarga korban, Sanuri kepada Radar di rumah duka, kemarin (2/9).

Sanuri menjelaskan, setelah istrinnya meninggal dunia, pria kelahiran Singapura itu sering mengurung diri di dalam kamar. Bahkan, ia terkadang seharian tak mau keluar dari dalam rumah. Padahal, kata Sanuri, hampir setiap hari keluarga selalu mengingatkan untuk tetap sabar dan menerima kenyataan yang ada.”Mau bagaimana lagi, istri sudah meninggal dunia masa harus terus meratapi kepergian almarhum untuk selamanya. Dan, keluarga juga terkejut ketika melihat tubuh korban terbujur kaku di dalam kamarnya, serta di samping tubuhnya di temukan obat tikus produk Singapura.

Mendengar warga asal Singapura tewas dengan menenggak racun, warga sekitar berhamburan menuju di mana korban tinggal. Kapolsek Arahan AKP Gustap S SH bersama anggota segera meluncur ke lokasi kejadian sekitar pukul 09.30, setelah itu segera mengevakuasi tubuh korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, guna keperluan otopsi. Polisi juga tak bisa gegabah untuk melakukan otopsi terhadap tubuh korban, karena masih menunggu ijin dari keluarganya yang berada di Singapura.”Selama pihak keluarga belum datang, maka kita dari pihak kepolisian belum bisa melakukan otopsi terhadap tubuh korban. Untuk sementara sambil menunggu otopsi, kepolisian setempat belum bisa memberikan keterangan secara pasti, apakah korban bunuh diri atau akibat dari penyakit.”Yang jelas, saya belum bisa memberikan keterangan secara pasti, sebelum ada dari hasil otopsi dari dokter,”jelasKapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH, di sela-sela memantau pembangunan pos polisi di simpang lima bunderan mangga Pekandangan-Indramayu.

Djanieb menegaskan, saat ini pihaknya belum masih melakukan otopsi terhadap tubuh korban, sebelum pihak keluarga korban mengijinkan untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Pelaksanaan otopsi, menurut dia, tidak boleh dilakukan, sebelum mendapat ijin dari keluarga korban,”ungkap mantan Kapolres Ciamis ini. (dun)

BUNUH DIRI-Petugas RS Bhayangkara menurunkan jenazah warga asal Singapura yang tewas akibat minum racun tikus, Selasa (2/9).

Track-trackan Resahkan Pengguna Jalan

“Untuk Menunggu Buka Puasa

KARANGAMPEL-Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk menunggu saatnya berbuka puasa. Ada yang sekedar berjalan-jalan ke sejumlah tempat perbelanjaan dan ada yang memilih untuk melakukan track-trackan atau balap motor, meski menganggu arus lalu lintas di jalan raya. Seperti yang dilakukan ratusan pemuda di wilayah Kecamatan Juntinyuat dan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Selasa (2/9) di sepanjang Jalan Raya Karangampel-Jatibarang.

Pantauan Radar, ratusan pemuda sekitar pukul 17.00 mulai berkumpul di sepanjang Jalan Raya Karangampel-Jatibarang. Selain untuk menunggu saatnya berbuka puasa, para pemuda itu menggelar track-trackan di sepanjang jalan raya tersebut. Mereka tampaknya tak menghiraukan para pengguna jalan yang lewat.”Selama bulan puasa, kegitan track-trackan motor itu sudah membudaya di tengah masyarakat. Bahkan yang lebih miris lagi, kegiatan tersebut digelar di jalan umum yang semestinya tak dilakukan. Para pengguna jalan juga dibuat resah dengan ulah mereka yang menggunakan motor dengan cara ugal-ugalan.”Kita tak bisa berbuat banyak, sementara kegiatan yang sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa itu sudah menjadi kegiatan rutin saat datangnya bulan puasa,”ujar Tarjono (40), sopir angkut kepada Radar, kemarin (2/8).

Para sopir angkot dan pengguna jalan saat melewati jalan yang digunakan kegiatan track-trackan, harus berhenti terlebih dahulu. Sebab kalau tidak, mereka akan berbahaya. Namun sayangnya, kata dia, pihak terkait sepertinnya membiarkan kegiatan yang menganggu pengguna jalan raya. (dun)

BALAP MOTOR-Untuk menunggu saat berbuka puasa, ratusan pemuda di Juntinyuat dan Karangampel, menggelar track-trakan di sepanjang Jalan Raya Karangampel-Jatibarang, Selasa (2/9).

Tidak ada komentar: